Agroindustri
Pengertian agroindustri
Agroindustri adalah model yang sangat cocok untuk dikembangkan karena mempunyai keterkaitan ke depan (forward linkage) dan ke belakang (backward linkage).
Ruang Lingkup Agroindustri
- Agroindustri Hulu : subsektor industri yang menghasilkan sarana produksi pertanian. Seperti sayuran segar, daging segar, buah rotan, biji sawit,dll.
- Agroindustri Hilir : subsektor industri yang mengolah hasil-hasil pertanian. Seperti minyak goreng, ikan kaleng, sayuran kaleng, abon, sabun mandi, pasta gigi, dll.
> Ke Belakang : memacu pertumbuhan perekonomian pedesaan, mengurasi arus urbanisasi.
5 Alasan yang mendasari agroindustri menjadi lokomotif pengembangan ekonomi nasional di masa depan
- Industri pengolahan mampu mentransformasikan keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing (kompetitif), yang akan memperkuat daya saing produk agribisnis Indonesia
- Produknya memeliki nilai tambah dan pagsa pasar yang besar > mempengaruhi pertumbuhan perekonomian nasional secara keseluruhan
- Memiliki keterkaitan yang besar baik ke hulu maupun hilir sehingga mampu menarik kemajuan sektor-sektor lainnya
- Memiliki basis bahan baku lokal yang dapatdipengaruhi sehingga terjamin ketersediaannya
- Memiliki kemampuan untuk mentransformasikan struktur ekonomi nasional dari pertaian ke industri dengan agroindustri sebagai motor penggeraknya
1. Musiman
- Tersedia pada akhir panen atau siklus reproduksi ternak
- Persediaan menjadi tidak kontinyu, padahal permintaan relatif tetap sepanjang tahun
- Akibatnya harga komoditas pertanian juga fluktuatif tergantung ketersediaannya.
2. Tidak tahan lama dan mudah rusak
- Masih mengalami respirasi lanjutan
- Kerusakan dapat terjadi karena faktor fisik, kimiawi, biologi dan mikrobiologi.
3. Variabilitas
- Ketidaktepatan pada kualitas dan kuantitas bahan baku
- Kuantitas yang tidak pasti disebabkan karena perubahan cuaca atau kerusakan panen
- Mutu Bervariasi karena standarisasi bahan baku kurang dipehatikan